Skleroderma adalah penyakit yang cukup langka terjadi. Kata skleroderma berasal dari bahasa Yunani yaitu sclero berarti keras dan derma berarti kulit. Skleroderma merupakan penyakit kronis yang menyerang jaringan ikat, dan diklasifikasikan sebagai salah satu penyakit rematik autoimun (Mort, 2010). Menurut Scleroderma Foundation,
skleroderma adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan kulit dan organ internal menjadi keras dan ketat.
Penyebab scleroderma sendiri masih belum jelas diduga ada proses
autoimin terhadap sel sel masenkimal. Pada
beberapa kasus, skleroderma memberi dampak hanya
pada kulit. Akan tetapi,
ada juga yang
berdampak pada struktur
luar kulit seperti pembuluh
darah, organ internal,
dan saluran pencernaan.
GEJALA KLINIS
scleroderma menunjukkan tanda dan gejala
sebagai berikut:
·
Kulit
menebal dan mengeras
·
Rambut
rontok di daerah yang terkena
·
Perubahan
warna kulit dan pembentukan bekas luka
·
Muncul
benjolan di bawah kulit
·
Ulserasi,
terutama pada jari kaki, ujung jari, dan sendi
·
Telangiectasia
·
Fenomena Raynaud
(perubahan warna jari tangan dan jari kaki menjadi pucat, kebiruan atau
kemerahan, jika terkena panas ataupun dingin)
·
GERD
·
Rambut
rontok
·
Pembengkakan
tangan dan kaki
·
Jari
kaku dan bengkak
·
Ganguan
menelan
·
Sakit
pada sendi dan pergelangan tangan
·
Sesak
napas dan mengi
·
Jari-jari
melipat
·
Diare
atau konstipasi
·
Inkontinensia
tinja
GEJALA KLINIS
scleroderma menunjukkan tanda dan gejala
sebagai berikut:
·
Kulit
menebal dan mengeras
·
Rambut
rontok di daerah yang terkena
·
Perubahan
warna kulit dan pembentukan bekas luka
·
Muncul
benjolan di bawah kulit
·
Ulserasi,
terutama pada jari kaki, ujung jari, dan sendi
·
Telangiectasia
·
Fenomena Raynaud
(perubahan warna jari tangan dan jari kaki menjadi pucat, kebiruan atau
kemerahan, jika terkena panas ataupun dingin)
·
GERD
·
Rambut
rontok
·
Pembengkakan
tangan dan kaki
·
Jari
kaku dan bengkak
·
Ganguan
menelan
·
Sakit
pada sendi dan pergelangan tangan
·
Sesak
napas dan mengi
·
Jari-jari
melipat
·
Diare
atau konstipasi
·
Inkontinensia
tinja
DIAGNOSA
Diagnosa
di tegakkan berdasarkan gejala klinis yaitu Raynaud
phenomenon, penebalan kulit,,dan adanya fibrosis organ. Pemeriksaan
serologi juga diperlukan untuk menyingkirkan
scleroderma mimicking condition. Klasifikasi ACR untuk membedakan antara scleroderma
mayor ( fibrosis kulit ) dan minor (sclerodactili, digital pitting scar,
hilangnya finger pad)
0 komentar:
Posting Komentar