Selasa, 02 Agustus 2016

LEPRA (Morbus Hansen)



https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/lepra-morbus-hansen-kusta.html

Penyakit Lepra (Morbus Hansen) biasa dikenal dengan kusta adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh mycobacterium leprae (M. leprae) yang menyerang saraf tepi kemudian dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, mata, otot, tulang dan testis kecuali susunan saraf pusat. Bisanya pada kebanyakan orang yang terinfeksi dapat asimtomatik atau tidak menimbulkan gejala berarti , tetapi akan menimbulkan gejala setelah proses yang panjang / kronis seperti , kelumpuhan dan putusnya jari tangan dan kaki.
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/lepra-morbus-hansen-kusta.html
Mycobacterium Leprae
Penyakit kusta termasuk salah satu penyakit yang tersebar di seluruh dunia dan biasanya terdapat di daerah tropis dan subtropis seperti di Indonesia, India, Afrika dan Brazil . Penyakit ini dapat menyerang semua umur, dan biasanya kasus terbanyak pada umur antara 30-50 tahun dan lebih sering mengenai laki-laki dari pada wanita.
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/lepra-morbus-hansen-kusta.html
Tempat penyebaran penyakit lepra

KLASIFIKASI LEPRA
Setelah seseorang didiagnosis menderita kusta,seteah itu kita harus menentukan jenisnya menurut manifestasi klinisnya ,hasil pemeriksaan bakteriologi, pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan imunologi. Proses klasifikasi juga membantu dalam menejemen pengobatan, prognosis, dan komplikasi.

Menurut Ridley dan Jopling membagi penyakit kusta berdasarkan klinisnya  yang terdiri atas :

§  TT: Tuberkuloid polar ( MASIH BAIK )
§  BT : Borderline tuberkuloid
§  BB : Mid Borderline
§  BL : Borderline lepromatous
§  LL : Lepromatosa polar ( BURUK )

Menurut WHO , Lepra di bagi menjadi 2 jenis :
1.    Pausi Basiler (PB) à TT dan BT
Klinis : a. bercak sedikit < 5, BTA negatif, letak asimetris tubuh, mati rasa di kulit, luka kasar dan kering, central healing
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/lepra-morbus-hansen-kusta.html
tipe PB
2.  Multi Basiler (MB) à BB, BL dan LL
Klinis : bercak > 5, BTA positif, letaknya simetris antara sisi tubuh kanan dan kiri, luka halus mengkilat, mukosa positif ,ukuran macula kecil dan banyak, prognosisnya buruk.
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/lepra-morbus-hansen-kusta.html
tipe MB
FAKTOR RESIKO LEPRA / KUSTA
Apakah penyakit lepra menular ? jawabannya iya , tetapi penularan  yang  pasti  belum  diketahui, beberapa pendapat ahli penularan bisa melalui saluran  pernapasan  (inhalasi) dan kulit  (kontak  langsung  yang  lama dan terus menerus dengan pasien. Diduga penularan juga melalui  air  susu  ibu. (Mansjoer dkk, 2000)
cara penularan melalui kontak langsung maupun tidak  langsung, melalui  kulit  yang  ada  lukanya  atau  lecet,  dengan  kontak  yang lama dan berulang-ulang. Anggota  keluarga  yang  tinggal  serumah  dengan  penderita  mempunyai resiko tertular lebih besar.( Entjang, 2000)
REAKSI LEPRA / KUSTA
1.  Reaksi Reversal
Penderita  lepra  dengan  tipe  MB  maupun  PB  dapat mengalami  reaksi  reversal .  1 dari 4 pasien memiliki resiko terkena reaksi ini.
Reaksi  reversal paling  sering  terjadi dalam enam bulan  setelah
mulai minum  obat. Reaksi  merupakan  tanda  penyakit  yang  sering  muncul  pertama  yang menyebabkan  penderita  datang  untuk  berobat.  Sebagian  kecil penderita  mengalami  reaksi  lebih  lambat,  baik  selama  masa pengobatan maupun sesudahnya.
2.  Reaksi  Erythema Nodusum  Leprosum (ENL)
Reaksi  biasanya muncul pada tipe LL karena reaksi ini menyerang sistem imun yang kebanyakan rendah pada penderita tipe LL. ENL  lebih  sering  terjadi pada masa pengobatan. Hal ini dapat terjadi karena banyak kuman lepra  yang  mati  dan  hancur,  berarti  banyak  antigen  yang dilepaskan  dan  bereaksi  dengan  antibodi,  serta  mengaktifkan sistem komplemen

PEMERIKSAAN PENUNJANG LEPRA
a.  Pemeriksaan bakteriostatik : BTA yaitu dengan menggunakan Ziehl-Neelsen. Bila hasilnya negatif bukan berarti penderita tersebut sehat , perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mencocokkan klinisnya
b.  Pemeriksaan histopatologis : Pemeriksaan  histopatologi  pada  penyakit  lepra  dilakukan untuk memastikan gambaran klinik, misalnya lepra Indeterminate atau  penentuan  klasifikasi  lepra
c.  Pemeriksaan serologis
Pada pemeriksaan ini untuk mengetahui tingkat imunitas pasien tersebut
PENGOBATAN LEPRA /KUSTA
1.  Dapson
Efek samping yang mungkin timbul antara lain nyeri kepala, erupsi obat, anemia hemolitik, leukopenia, insomnia, neuropatia perifer, sindrom DDS, nekrolisis epidermal toksik, hepatitis, hipoalbuminemia, dan methemoglobinemia.
2.  Rifampisin
Efek samping yang harus diperhatikan adalah hepatotoksik, nefrotoksik, gejala gastrointestinal, flu like syndrom, dan erupsi kulit.
3.  Lamprene
Efek sampingnya menyebabkan pigmentasi kulit, gangguan gastrointestinal (nyeri abdomen, nausea, diare, anoreksia, dan vomitus), dapat juga tertimbun di hati. Perubahan warna akan menghilang setelah obat dihentikan.
4.  Ofloksasin
Efek sampingnya adalah mual, diare, dan gangguan saluran cerna lainnya, berbagai gangguan susunan saraf pusat termasuk insomnia, nyeri kepala, dizziness, nervousness dan halusinasi.

Saat ini pemerintah sudah mengeluarkan obat Lepra dalam bentuk paketan untuk mempermudah penderita mengatur waktu mengkonsumsi dan lama pemakaian. Berikut cara mengobati obat Lepra yang benar :
1.  Lepra tipe PB
Jenis dan obat untuk orang dewasa  
Pengobatan bulanan : Hari pertama (diminum didepan petugas)
a.  2 kapsul Rifampisin 300 mg (600 mg)
b.  1 tablet Dapsone (DDS 100 mg)
Pengobatan hari ke 2-28 (dibawa pulang)
a.  1 tablet dapson (DDS 100 mg)
       1 Blister / paket  untuk 1 bulan
Lama pengobatan : 6 Blister / paket diminum selama 6-9 bulan  !!! tidak boleh putus
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/lepra-morbus-hansen-kusta.html

2.  Lepra tipe MB
Dosis dan cara pakai untuk orang dewasa :
Pengobatan Bulanan : Hari pertama (Dosis diminum di depan petugas)
a.  2 kapsul Rifampisin 300 mg (600 mg)
b.  3 kapsul Lampren 100 mg (300 mg) 
c.  1 tablet Dapsone (DDS 100 mg)
Pengobatan Bulanan : Hari ke 2-28
a.  1 tablet Lampren 50 mg
b.  1 tablet Dapsone (DDS 100 mg)
1 blister / paket untuk 1 bulan
Lama Pengobatan : 12 Blister diminum selama 12-18 bulan  !!! tidak boleh putus
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/lepra-morbus-hansen-kusta.html

KESIMPULAN
Pada prinsipnya penyakit lepra (Morbus Hansen) bisa di sembuhkan, tetapi memang membutuhkan waktu yang lama dan harus ada support dari orang terdekat, jangan sampai penderita ini di jauhkan dari pergaulan dan sulit mendapatkan pekerjaan .
Penyakit lepra dapat menular melalui kontak jangka panjang (terus menerus), baik secara bersentuhan maupun melewati luka .
Pada pengobatan yang putus atau tidak sesuai aturan , biasanya pasien akan mengalami MDR ( multi drug resisten ), sehingga butuh konsultasi dengan dokter spesialis kulit yang bersangkutan.

0 komentar:

Posting Komentar

HEMOROID

Hemoroid adalah suatu penyakit pelebaran atau dilatasi pembuluh darah (plexus hemoroidalis) pada dubur yang mengakibatkan iritasi dan me...