Selasa, 09 Agustus 2016

SKABIES (KUDIS)


Skabies (kudis) adalah  penyakit  kulit  yang disebabkan oleh tungau  Sarcoptes  scabei.  Skabies  bukan termasuk penyakit berbahaya bagi manusia tetapi sensasi rasa  gatal terutama  pada  malam  hari  merupakan  gejala  utama  yang sering mengganggu  aktivitas  penderitanya.
Faktor  resiko timbulnya penyakit antara  lain, sosial ekonomi  yang  rendah,  higiene  yang  buruk, dan  sering memakai handuk bersama.  Skabies cenderung  tinggi  pada  anak-anak  usia  sekolah,  remaja  bahkan  orang dewasa (Siregar, 2005).

Berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi penyakit skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Menurut Departemen Kesehatan RI (1987) prevalensi skabies di puskesmas di seluruh Indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6 % -12,95 % dan menduduki urutan ke tiga dari dua belas penyakit kulit tersering. Prevalensi terbanyak skabies berasal dari murid di pondok pesantren kondisinya bervariasi. (Ma’rufi et al. (2004)
 
Masa inkubasi skabies



CARA PENULARAN SKABIES
Penularan skabies sendiri bisa secara langsung maupun tidak langsung,
Penularan langsung : 1. berjabat tangan
             2. berhubungan seksual
             3. bermain bersama (anak-anak)
Penularan tidak langsung : biasanya pada pakaian, kasur, selimut,alat makan, dan handuk.


GEJALA KLINIS SKABIES
Penyakit skabies memiliki gejala yang hampir khas biasanya akan timbul :
   1. Pruritus nocturnal / gatal di malam hari , dikarenakan          aktivitas tungau ini akan meningkat pada suhu lembab          pada malam hari
   2. Menyerang lebih dari 1 orang , misalkan seseorang yang      terkena penyakit ini akan menulari orang terdekatnya            terutama keluarga
   3. Adanya gambaran terowongan di tempat yang gatal , hal       ini merupakan tanda khas pada skabies (kudis)
   4.  Pada penyakit yang lama biasanya akan timbul luka iritasi     akibat garukan dan muncul pus/ nanah , biasanya pada        sela sela jari, lipatan paha, kepala, dan leher.

PENGOBATAN SKABIES

Cara mengobati skabies (kudis) dengan menggunakan obat obatan topikal (oles) yang sudah tersedia di pasaran seperti :
  1.  Emulsi benzil-benzoas (20-25%)
Obat ini efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama  tiga hari, dioleskan keseluruh tubuh kecuali mata.
Efek samping : iritasi,  dan  kadang-kadang  makin  gatal  setelah dipakai
  2. sulfur presipitatum  4-20%
obat ini tersedia  bentuk  salep  atau  krim.  Kekurangannya  ialah  berbau  dan mengotori  pakaian  dan  kadang-kadang  menimbulkan  iritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun.
  3. Permetrin  5% ( krim )
  4. Krotamiton  10% (krim) , obat ini juga berguna untuk anti   gatal

    Selain dengan pengobatan di atas, anda harus membersihkan rumah seperti merendam air panas semua pakaian, selimut, sprei, dan juga menjemur kasur dan sofa, untuk menghindari kambuhnya penyakit.

   Bila dalam seminggu belum ada perubahan , coba konsultasikan ke dokter kulit terdekat.

PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit skabies (kudis) ini sangatlah penting untuk mengurangi penularan dan terkena kembali , cara mencegah skabies (tungau) misalnya  :
a. Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
b. Mencuci pakaian,  sprei,  sarung bantal,  selimut .
c. Mandi teratur dan menggunakan sabun
d. Hindari bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain atau keluarga .
e.  Hindari  kontak  dengan  orang-orang  atau  kain  serta  pakaian  yang dicurigai terkjangkit skabies.
f.  Menjaga kebersihan rumah .

 



0 komentar:

Posting Komentar

HEMOROID

Hemoroid adalah suatu penyakit pelebaran atau dilatasi pembuluh darah (plexus hemoroidalis) pada dubur yang mengakibatkan iritasi dan me...