Skabies
(kudis)
adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei. Skabies
bukan termasuk penyakit berbahaya bagi manusia tetapi sensasi rasa gatal terutama pada
malam hari merupakan
gejala utama yang sering mengganggu aktivitas
penderitanya.
Faktor resiko timbulnya penyakit antara lain, sosial ekonomi yang
rendah, higiene yang
buruk, dan sering memakai handuk
bersama. Skabies cenderung tinggi
pada anak-anak usia
sekolah, remaja bahkan
orang dewasa (Siregar, 2005).
Berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
prevalensi penyakit skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit
tersering. Menurut Departemen Kesehatan RI (1987) prevalensi
skabies di puskesmas di seluruh Indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6 % -12,95 % dan menduduki urutan ke tiga dari
dua belas penyakit kulit tersering. Prevalensi terbanyak skabies berasal dari
murid di pondok pesantren kondisinya bervariasi. (Ma’rufi et al.
(2004)
CARA PENULARAN SKABIES
Penularan
skabies sendiri bisa secara langsung maupun tidak langsung,
Penularan langsung : 1. berjabat tangan
2.
berhubungan seksual
3. bermain bersama (anak-anak)
Penularan tidak langsung : biasanya pada pakaian, kasur, selimut,alat makan, dan
handuk.
GEJALA KLINIS SKABIES
Penyakit
skabies memiliki gejala yang hampir khas biasanya akan timbul :
1. Pruritus nocturnal / gatal di malam hari , dikarenakan aktivitas tungau ini
akan meningkat pada suhu lembab pada malam hari
2. Menyerang lebih dari 1 orang , misalkan seseorang yang terkena penyakit ini akan
menulari orang terdekatnya terutama keluarga
3. Adanya gambaran
terowongan di tempat yang gatal , hal ini merupakan tanda khas pada skabies (kudis)
4. Pada penyakit yang lama
biasanya akan timbul luka iritasi akibat garukan dan muncul pus/ nanah ,
biasanya pada sela
sela jari, lipatan paha, kepala, dan leher.
PENGOBATAN SKABIES
Cara
mengobati skabies (kudis) dengan menggunakan obat obatan topikal (oles) yang
sudah tersedia di pasaran seperti :
1. Emulsi benzil-benzoas (20-25%)
Obat ini efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap
malam selama tiga hari, dioleskan
keseluruh tubuh kecuali mata.
Efek samping
: iritasi, dan kadang-kadang
makin gatal setelah dipakai
2. sulfur presipitatum 4-20%
obat ini tersedia
bentuk salep atau
krim. Kekurangannya ialah
berbau dan mengotori pakaian
dan kadang-kadang menimbulkan
iritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun.
3. Permetrin
5% ( krim )
4. Krotamiton 10% (krim) , obat ini juga berguna untuk anti gatal
Selain dengan pengobatan di atas, anda harus membersihkan
rumah seperti merendam air panas semua
pakaian, selimut, sprei, dan juga menjemur kasur dan sofa, untuk menghindari
kambuhnya penyakit.
Bila dalam
seminggu belum ada perubahan , coba konsultasikan ke dokter kulit terdekat.
PENCEGAHAN
Pencegahan
penyakit skabies
(kudis) ini sangatlah penting untuk mengurangi penularan dan terkena
kembali , cara
mencegah skabies (tungau) misalnya
:
a.
Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
b.
Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut .
c.
Mandi teratur dan menggunakan sabun
d.
Hindari bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain atau keluarga .
e. Hindari
kontak dengan orang-orang
atau kain serta
pakaian yang dicurigai
terkjangkit skabies.
f. Menjaga kebersihan rumah .
0 komentar:
Posting Komentar