• HIPERTENSI

    Hipertensi adalah kondisi dimana ada peningkatan tekanan darah non fisiologis ,dengan syarat tekanan darah systole >140 mmHg dan atau tekanan darah diastole > 90 mmHg.

  • WASPADA GIGITAN ANJING (RABIES)

    Rabies adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus Lyssa dan menular dengan cara zoonosis (hewan ke manusia) yang hampir selalu berakibat fatal setelah timbulnya gejala klinis.

  • ANAFILAKSIS (REAKSI ALERGI)

    Anafilaksis adalah jenis reaksi alergi, di mana sistem kekebalan tubuh merespon zat-zat berbahaya lain dari lingkungan. Tidak seperti reaksi alergi lain anafilaksis dapat membahayakan nyawa dan sifatnya cepat.

Selasa, 31 Mei 2016

KATARAK

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/katarak.html

Katarak adalah kondisi dimana lensa mata menjadi keruh karena proses hidrasi (penambahan cairan) di lensa yang dapat mengganggu pengelihatan dari yang ringan sampai berat. Biasanya kekeruhan mengenai 2 mata sekaligus dan membutuhkan waktu lama untuk prosesnya.
Katarak biasanya terjadi di usia lanjut atau bahkan karena luka yang menyebabkan perubahan lapisan sel pada lensa mata. Katarak juga dapat terjadi karena faktor keturunan, diabetes, trauma mata setelah melakukan operasi, dan penggunaan obat steroid dalam jangka panjang.
Biasanya lapisan katarak terbentuk di belakang lapisan warna mata yang disebut iris. Pada penglihatan normal, lensa mata akan memfokuskan cahaya yang masuk, sehingga menghasilkan gambar yang jelas dan tajam menuju retina. Sedangkan pada penderita katarak, gambar yang dihasilkan tidak dapat fokus karena timbulnya lapisan yang menghalangi cahaya atau pembentukan gambar menuju retina.

Seiring bertambahnya usia, kelenturan lensa mata Anda semakin berkurang, tidak transparan, dan bahkan menebal. Ini terjadi karena pecahnya lapisan sel pada jaringan mata yang kemudian menggumpal dan membentuk lapisan penghalang. Lapisan tersebut semakin padat dan bertambah keruh sehingga menutupi hampir seluruh lensa mata.
GEJALA KLINIS
Tanda dan gejala katarak antara lain:
  • Merasa silau (fotofobia)
  • Pandangan mata yang kabur, suram atau seperti ada bayangan awan atau asap.
  • Sulit melihat pada malam hari
  • Gagguan membedakan warna
  • Terdapat lingkaran cahaya saat memandang sinar
  • Membutuhkan cahaya terang untuk membaca atau ketika beraktifitas
  • Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena ketidaknyamanan tersebut
  • Warna memudar atau cenderung menguning saat melihat
  • Pandangan ganda jika melihat dengan satu mata
  • Penglihatan menurun
KLASIFIKASI KATARAK
Berdasarkan usia katarak dibagi menjadi 3 macam diantaranya :
1.   Katarak congenital à katarak yang muncul pada usia di < 1 tahun
2.   Katarak juvenile à katarak yang terjadi sesudah usia > 1 tahun
3.   Katarak senil à katarak yang timbul pada usia tua biasanya > 50 tahun
Berdasarkan tingkat kekeruhan lensa katarak dibagi beberap stadium dari yang ringan sampai berat diantaranya :
1.   Katarak insipien à  pada stadium ini masih awal dan kekeruhan hanya terdapat di tepi korteks
2.   Katarak subskapsular posterior à pada fase ini katarak sudah mulai terlihat di anterior (depan mata)
3.   Katarak intumesan à terjadi kekeruhan lensa ringan yang disertai pembengkakan akibat gangguan penyerapan cairan
4.   Katarak immature à sebagian lensa sangat keruh tetapi belum menutupii seluruh lapisan lensa dan terjadi peningkatan tekanan osmotic
5.   Katarak matur à pada stadium ini seluruh bagian lensa sudah tertutup akibat disposisi ion Ca yang menyeluruh
6.   Katarak hipermatur à katarak yang mengalami proses degenerasi dapat menjadi sangat keras atau sebaliknya dapat mencair .
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/katarak.html
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/katarak.html

FAKTOR RESIKO
a.   Dibetes
b.   Radang mata
c.   Trauma mata
d.   Riwayat keluarga dengan katarak
e.   Pemakaian steroid jangka lama
f.    Merokok
g.   Pembedahan
h.   Paparan sinar matahari
i.    Usia lanjut

PENGOBATAN
Intrakapsular / ekstrakapsular
Penyakit katarak hanya bisa di sembuhkan dengan cara pembedahan (ekstraksi katarak) yang bisa di lakukan dengan 2 cara yaitu intrakapsular (mengeluarkan lensa beserta kapsulnya) atau ekstrakapsular (mengeluarkan isi lensa saja).
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/katarak.html
fekomulsifikasi

Fekomulsifikasi
Metode pembedahan dengan menggunakan vibrator ultrasonic yang bekerja dengan cara menghancurkan nucleus yang kemudian di aspirasi melalui insisi 2-3 mm.
Keuntungan dengan cara pembedahan ini adalah pemuluhan penglihatan yang lebih cepat, resiko minimal karena luka operasi yang kecil, mengurangi inflamasi.
PENCEGAHAN
Berikut ini adalah beberapa cara menjaga mata agar tidak terkena katarak.
·      Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin dan antioksidan yang tinggi. Jenis makanan yang disarankan adalah seperti jeruk, wortel, pepaya, sayuran hijau dan kacang-kacangan.
·      Jaga pola dan gaya hidup  yang baik seperti tidak mengkonsumsi alkohol maupun rokok.
·      Memakai pelindung / kacamata saat berada di luar rumah
·      Kurangi resiko penyakit kronis seperti diabetes dan darah tinggi








Senin, 30 Mei 2016

PTERIGIUM

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/pterigium.html
Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrofaskular (daging) di daerah subkonjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Tumbuhnya jaringan ini berbentuk segitiga atau seperti sayap pada mata. Kondisi ini biasanya terjadi di sudut mata bagian dalam, meskipun dapat juga tampak di sudut bagian luar. Pterigium mudah meradang bila terjadi iritasi dan akan berwarna kemerahan, juga dapat terjadi di kedua mata sekaligus. 

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/pterigium.html

Kondisi ini berkembang secara perlahan, sifatnya jinak, dan pada umumnya tidak berbahaya. Namun, pterigium kadang kala tumbuh melewati  kornea, dan dalam beberapa kasus langka, dapat tumbuh cukup besar sehingga menutupi kornea pusat dan mengganggu penglihatan.

PENYEBAB
Pterigium belum di ketahui pasti penyebabnya tetapi diduga paparan sinar ultraviolet (UV), terutama radiasi sinar UV-B yang bersifat merusak. Selain itu ada beberapa faktor lainnya pada orang orang pekerja lapangan yang terutama sering terpapar debu yang bersifat iritatif. Resiko meningkat terutama pada usia tua yang di akibatkan proses degeneratif.
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/pterigium.htmlhttps://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/pterigium.html
                faktor degeneratif                                  Paparan debu

GEJALA KLINIS
Gejala termasuk:
• Pertumbuhan berwarna putih dengan pembuluh darah yang terlihat/menonjol di sudut  mata bagian dalam dan/atau luar 
• Kemerahan pada daerah yang terkena
• Iritasi
• Gejala mata kering
• Kadang kala berair
• Terasa seperti ada benda asing di dalam mata
• Penglihatan buram (pada kasus parah pertumbuhan dapat menutupi kornea pusat atau menyebabkan astigmatisme karena tekanan pada  permukaan kornea)


PENGOBATAN
Pada dasarnya penyakit ini tidak membahayakan karena sifatnya jinak danJika pterygium tersebut menyebabkan banyak iritasi atau kemerahan, dokter mungkin meresepkan obat tetes mata atau salep mata yang mengandung kortikosteroid atau tetes mata dekongestan untuk mengurangi peradangan (DALAM PENGAWASAN DOKTER !!!).

Apabila pterigium tumbuh hingga menutup kornea dan mengganggu pengelihatan, dokter Anda mungkin menyarankan operasi untuk mengangkat pterygium jika tetes mata atau salep tidak memberikan bantuan. Pembedahan juga dilakukan ketika pterygium yang menyebabkan hilangnya penglihatan atau kondisi yang disebut astigmatisme, yang dapat mengakibatkan pandangan kabur. Anda juga dapat mendiskusikan prosedur bedah dengan dokter Anda jika Anda ingin pterygium dihapus karena alasan kosmetik.

Ada beberapa risiko yang terkait dengan operasi ini. Dalam beberapa kasus, pterygium dapat kembali setelah pembedahan. mata Anda mungkin juga terasa kering dan teriritasi setelah operasi. Dokter dapat memberikan resep obat untuk memberikan bantuan dan mengurangi risiko memiliki pterygium sebuah tumbuh kembali.



Minggu, 29 Mei 2016

FILARIASIS / KAKI GAJAH

kaki gajah , filariasis
 Filariasis atau yang biasa di sebut kaki gajah adalah penyakit yang menyerang kelenjar dan saluran limfe yang disebabkan oleh parasit golongan nematoda yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori yang ditularkan melalui nyamuk.
          Microfilaria berasal dari telur cacing di dalam darah yang kemudian di telan oleh nyamuk betina dan berkembang di di dalamnya selama 10-12 hari, kemudian menjadi larva yang siap di tularkan ke tubuh host/ manusia melalui gigitan nyamuk. Larva akan menimbulkan gejala setelah 3-8 bulan dan dapat terus hidup hingga 20 tahun di tubuh hostnya dan berkembang biak.
kaki gajah, filariasis

          Diperkirakan 120 juta penduduk dunia terinfeksi filariasis. Lebih dari 90% kasus filariasis disebabkan oleh Wuchereria bancrofti  dan penderita terbanyak terdapat di Sub Saharan Africa, Southeast Asia, dan Western Pacific. Program pencegahan sudah dilakukan di India, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan beberapa negara pasifik seperti Fiji dan Tahiti.
kaki gajah, filariasis

GEJALA KLINIS
Pada fase awal akan timbul gejala-gejala sbb:
·      Pembesaran kelenjar limfe terutama di daerah inguinal
·      Demam, menggigil, sakit kepala, muntah dan lemah yang dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu.
·      Ruam merah, daerah kulit bengkak dengan bintik-bintik lembut yang menunjukkan penyebaran cacing benang melalui sistem limfatik
·      Pada laki-laki umumnya terdapat funikulitis disertai penebalan dan rasa nyeri, epididimitis, orkitis dan pembengkakan skrotum.
·      Bila keadaannya berat dapat menyebabkan abses ginjal, pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar inguinal dan otot ileopsoas.

DIAGNOSIS
·      Diagnosis filariasis dapat ditegakkan secara klinis.
·      Gold standart untuk penyakit infeksi parasit adalah dengan menemukan parasit tersebut baik dalam keadaan hidup atau mati . dikarenakan sulit menemukan cacing dewasa di kelenjar limfe, maka di cari microfilaria di hapusan darah tepi yang diambil malam hari (pukul 22.00 – 02.00 dinihari) dan dipulas dengan pewarnaan Giemsa.
·      Pada keadaan kronik pemeriksaan ini sering negative

KOMPLIKASI
           jika tidak di tangani dengan serius penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius di antaranya : 
a.   Hidrocele
b.   Limfoedema
c.   Chyluria (terdapat lemak pada urine)
d.   TPE (topical pulmonary eosinofilia)
e.   Hematuria
f.    Kelumpuhan saraf

PENGOBATAN
Untuk pengobatan individual diberikan Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) 6 mg/kgBB 3 x sehari selama 12 hari.
·      Efek samping : pusing, mual dan demam selama menggunakan obat ini.
·      Pengobatan masal (rekomendasi WHO) adalah DEC 6 mg/kgBB dan albendazol 400mg  (+ parasetamol) dosis tunggal, sekali setahun selama 5 tahun.
·      Penggunaan antibiotic dosisiklin juga diperlukan selama 6-8 minggu untuk menghilangkan bakteri endosimbiotik.
Pada kasus dini penyakit filariasis memiliki prognosis yang bagus, terutama pada pasien yang jauh dari daerah endemik


                     

Jumat, 27 Mei 2016

DISENTRI

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/disentri-definisi-gejala-pengobatan.html

Disentri adalah penyakit diare disertai lender yang disebabkan oleh bakteri/ kuman shigella  yang masuk ke tubuh melalui oral/mulut yang akan masuk ke sistem pencernaaan . karena bakteri ini mampu bertahan di PH rendah , maka asam lambung tidak dapat membunuh bakteri ini. 
Penyakit ini biasanya identik dengan tempat-tempat kumuh dan daerah padat penduduk dan menjadi penyebab ketiga di dunia diare karena bakteri.
GEJALA KLINIS
Gejala klinis disentri dapat bervariasi dimulai dari diare cair yang ringan sampai komplikasi intestinal. Masa inkubasi bakteri ini antara 7 jam sampai 7 hari, dan mulai timbul gejala mulai 7-30 hari lamanya. Pada fase awal pasien akan mengeluh nyeri perut bagian bawah dan di sertai demam tinggi C .  berikut gejala- gejala yang timbul  saat serangan akut/awal:
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/disentri-definisi-gejala-pengobatan.html

1.   BAB cair disertai lender dan darah
2.   Muntah- muntah
3.   Suhu tubuh meningkat
4.   Terdapat tanda dehidrasi ringan- berat (lemas, kulit kering, kesadaran menurun, mata cowong)
5.   Rasa nyeri saat buang air besar
6.   Kram perut di bagian bawah
Bila disertai dehidrasi berat  pasien ini tidak mendapatkan pertolongan maka resiko kematian akan lebih tinggi , di tambah dengan resiko komplikasi yang dapat terjadi seperti syok septic pada fase ini akan sulit untuk tertolong.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
          Untuk mendiagnosa pasien disentri selain timbul gejala seperti yang di jelaskan sebelumnya, pasien perlu melakukan pemeriksaan penunjang seperti  kultur faces segar/ lender, dan usapan rectum dapat di gunakan untuk biakan , biasanya akan ditemukan sel sel darah merah pada pemeriksaan mikroskopik. Pemeriksaan kenaikan titer antibody dapat di ambil dengan jarak 10 hari.
KOMPLIKASI
Ada beberapa komplikasi yang harus di waspadai pada penyakit disentri diantaranya adalah :
a.   Dehidrasi
b.   Gangguan elektrolit
c.   Kejang
d.   Protein loosing enteropati
e.   Sepsis syok
f.    Sindroma hemolitik uremiik
g.   Hipoglikemia
h.   Peritonitis
i.    Dll
PENGOBATAN
Manajemen terapi
a. Nonmedikamentosa
1). Diet TK/TP
Biasanya pada penderita disentri mengalami malnutrisi yang biasanya disebabkan adanya malabsorbsi karbohidrat, protein, vitamin dan mineral . Penderita disarankan untuk makan makanan dalam bentuk yang relatif lembek (dengan tujuan mengurangi kerja usus) 9.
b. Medikamentosa
1). Terapi dehidrasi 
Pada prinsipnya pasien dengan penyakit disentri hanya perlu istirahat yang cukup jika tidak ada keluhan yang berarti . Mencegah dehidrasi adalah hal yang wajib di lakukan untuk penyakit ini . cairan dan elektrolit (oralit 75 ml/kg BB dalam 3 jam pertama ) dapat di berikan pada kasus dehidrasi ringan /sedang. Apabila dehidrasi berat disertai mual muntah perlu di berikan cairan intravena (wajib di bawa ke rumah sakit terdekat)
2. Antibiotik
Yang efektif untuk disentri amoeba adalah metronidazole dengan dosis 35-50/kg BB/hari diberikan 3 kali sehari selama 5 hari. Metronidazole sebagai antibiotik berfungsi untuk memusnahkan parasit .
3. Antipiretik
Antipiretik berfungsi untuk menghambat produksi prostaglandin yang memacu peningkatan suhu lewat hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam .
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/disentri-definisi-gejala-pengobatan.html

PENCEGAHAN DISENTRI
1.   Cuci tangan sebelum makan
2.   Jaga kebersihan rumah
3.   Jauhkan rumah dari septic tank
4.   Hindari makan di luar rumah
5.   Hindari makan makanan mentah


Kamis, 19 Mei 2016

KOLERA (Muntaber)

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/05/kolera-muntaber.html

Kolera adalah penyakit infeksi usus yang di sebabkan oleh vibrio cholera .sehingga pada penderita dengan penyakit ini dapat mengalami diare profus berlendir dan disertai muntah, yang jika di biarkan akan berlanjut ke dalam kondisi dehidrasi berat dan syok.
Kolera dapat di tularkan melalui oral maupun fecal (makanan atau air yang tercemari ). Penyakit ini paling umum terdapat di tempat-tempat dengan sanitasi yang buruk,lingkungan padat penduduk, perang, dan kelaparan. lokasi umum termasuk bagian dari Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Latin. Disarankan untuk menghindari resiko yang telah disebutkan .
GEJALA KLINIS

Pasien yang terpapar penyakit ini setelah masa inkubasi 24-48 jam , akan mulai timbul gejala seperti diare cair tanpa rasa nyeri perut dan diikuti dengan muntah yang berulang. Kemudian pasien akan mengalami kram perut karena usus mengalami distensi , dikarenakan terjadi sekresi usus yang besar yang akan berlanjut dengan rasa lemas juga dehidrasi.
Tanda tanda dehidrasi (kehilangan cairan) % dari berat badan :
-     3-5% : badan terasa lemas dan sangat haus
-     5-8% : Hipotensi, nadi meningkat, kelelahan, bibir kering,
-     10%  : Oliguria, mata cekung, lemah, nadi tidak teraba, kulit kering, mengantuk, kesadaran menurun.
DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosis penyakit kolera selain dari gejala klinis perlu di lakukan pemeriksaan mikroskopis dari tinja pasien, dan pewarnaan gram. Perlunya  dilakukan pemeriksaan laboratorium darah , antara lain hematokrit , hemoglobin, plasma, dan protein serum(biasanya meningkat pada paasien dehidrasi).
PENGOBATAN
Pasien kolera yang mengalami dehidrasi perlu di tangani terlebih dahulu , dengan melakukan rehidrasi hingga mencapai fase hidrasi normal, tidak boleh lebih dari 4 jam dengan cara pemberian cairan RL infus intravena 50-100mL/kg/jam .jika pasien dapat minum bisa di tambahkan cairan oralit untuk mencukupi kekurangan kelium, bikarbonat, dan glukosa.
          Setelah pasien tercukupi cairannya kita hanya memberi obat simptomatis dan antibiotik sesuai hasil laboratorium yang di dapat pada pemeriksaan sebelumnya .Antibiotik biasanya di berikan 3-5 hari terapi dosis tunggal seperti tetrasiklin, doxycyclin, dan ciprofloxacin.
PENCEGAHAN
·      cuci tanganmu sebelum makan
·      minum hanya air kemasan atau direbus
·      menghindari makanan mentah dan kerang
·      menghindari makanan susu yang belum di olah
·      makan buah-buahan yang sudah di bersihkan
·      lakukan vaksinasi segera + booster


HEMOROID

Hemoroid adalah suatu penyakit pelebaran atau dilatasi pembuluh darah (plexus hemoroidalis) pada dubur yang mengakibatkan iritasi dan me...