Hematuria
adalah kondisi dimana sel darah terdapat di urin yang di sebabkan kebocoran
filtrasi di ginjal tepatnya di glomelurus sehingga darah masuk ke saluran kemih
dan terbuang bersama urin. Beberapa penyakit di hubungkan dengan gejala
hematuria seperti infeksi saluran kemih, gagal ginjal, kanker bahkan trauma
seperti kecelakaan dll.
Pada
hematuria, darah di dalam urin bisa saja tidak terlihat (dengan mata) karena
jumlahnya yang sangat sedikit. Adanya darah dalam urin merupakan kondisi yang
harus disikapi dengan serius meskipun hanya terjadi satu kali.
Jenis Hematuria
Ada dua jenis hematuria:
- Hematuria mikroskopis, adanya darah di urine
dalam jumlah sangat kecil hingga hanya bisa terlihat dibawah mikroskop. Semua
orang normal dan sehat mengekskresikan hingga 85.000 sel darah merah dalam
sehari, terlihat 1-2 sel darah merah dengan pembesaran 40x.
- Hematuria Makroskopis, terlihat oleh mata
telanjang, urine berwarna merah, dapat juga ditemukan gumpalan darah kecil.
Faktor risiko
Hampir setiap orang (termasuk anak dan
remaja) dapat mengalami perdarahan pada urin. Faktor yang meningkatkan
terjadinya hal ini di antaranya:
· Usia. Banyak pria yang berusia
lebih dari 50 tahun mengalami hematuria karena pembesaran kelenjar prostat.
· Jenis kelamin. Lebih dari setengah perempuan akan mengalami infeksi
saluran kemih setidaknya sekali dalam hidup mereka, mungkin disertai dengan
sejumlah perdarahan kemih.
· Infeksi baru. Radang
ginjal setelah infeksi virus atau bakteri (pasca infeksi glomerulonefritis)
merupakan salah satu penyebab utama darah kemih pada anak-anak.
·Riwayat keluarga. Anda mungkin akan lebih
rentan terhadap perdarahan kemih jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit
ginjal atau batu ginjal
. · Obat-obatan tertentu. Aspirin, obat
anti-inflamasi penghilang rasa sakit, dan antibiotik seperti penisilin dapat
meningkatkan risiko perdarahan kemih.
· Latihan berat.,
siapapun yang melakukan latihan terlalu keras dapat mengembangkan gejala
hematuria.
TES & DIAGNOSIS
Untuk menemukan
penyebab pendarahan kemih, tes dan ujian berikut memainkan peran kunci:
·
Pemeriksaan fisik, yang meliputi
pembahasan tentang riwayat kesehatan Anda.
·
Tes urine. Untuk mengetahui kadar darah dalam
urine anda
·
USG/CT-Scan
Abdomen pada pemeriksaan ini dapat di evaluasi kelainan organ apa yang menyebabkan hematuri
·
Cystoscopy.
Jika
terdapat gejala gejala di atas sebaiknya, konsultasikan ke dokter spesialis
urologi dan tentunya hindari faktor faktor pencetus sehingga tidak memperburuk
keadaan pasien dan konsumsi air yang banyak .