• HIPERTENSI

    Hipertensi adalah kondisi dimana ada peningkatan tekanan darah non fisiologis ,dengan syarat tekanan darah systole >140 mmHg dan atau tekanan darah diastole > 90 mmHg.

  • WASPADA GIGITAN ANJING (RABIES)

    Rabies adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus Lyssa dan menular dengan cara zoonosis (hewan ke manusia) yang hampir selalu berakibat fatal setelah timbulnya gejala klinis.

  • ANAFILAKSIS (REAKSI ALERGI)

    Anafilaksis adalah jenis reaksi alergi, di mana sistem kekebalan tubuh merespon zat-zat berbahaya lain dari lingkungan. Tidak seperti reaksi alergi lain anafilaksis dapat membahayakan nyawa dan sifatnya cepat.

Kamis, 25 Agustus 2016

HIPOGLIKEMIA

hipoglikemia,diabetes,kurang darah,lemas,pusing,pingsan,kencing manis

Hipoglikemia ( kurang gula darah ) adalah keadaan kadar gula darah di bawah nilai normal ( < 50 mg / dL). Rendahnya kadar gula di darah bisa mengurangi pasokan energi ke otak, apabila terlambat dapat terjadi kerusakan otak bahkan kematian. Hal ini disebabkan karena  glukosa  adalah sumber  energi otak dan  hanya dapat  diperoleh  dari  sirkulasi  darah  karena  jaringan  otak tidak  memiliki  cadangan  glukosa seperti pada jaringan otot.

Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita Diabetes Melitus (kencing manis) tipe 1 yang dapat dialami 1-2 kali per minggu, survei yang dilakukan di Inggris diperkirakan 2-4% kematian  pada penderita DM tipe 1 disebabkan oleh serangan hipoglikemia.
hipoglikemia,diabetes,kurang darah,lemas,pusing,pingsan,kencing manis


GEJALA HIPOGLIKEMIA
Gejala  umum yang sering  muncul  saat  terjadi  hipoglikemia antara lain
1. Pusing
2. Lemas
3. Kejang
hipoglikemia,diabetes,kurang darah,lemas,pusing,pingsan,kencing manis
4. Mengantuk
5. Penurunan kesadaran
6. Berdebar debar
7. Susah konsentrasi
8. Bingung
9. Nyeri kepala
10.    Susah berdiri
11.    Keringat dingin


Pada tahap lanjut biasanya seseorang tidak sadarkan diri (koma) dan bila penanganan terlambat dapat berujung kematian.

FAKTOR RESIKO
Penderita hipoglikemia dapat dipicu oleh beberapa faktor misalnya :
1.  Sering telat makan
Bila pasokan glukosa / gula ke dalam tubuh kurang maka tubuh tidak bisa mendapatkan kadar gula yang cukup untuk di edarkan ke seluruh tubuh.
2.  Aktifitas yang berat
glukosa / gula merupakan energi utama tubuh kita, saat kita melakukan kerja berat maka glukosa tadi akan di pecah menjadi ATP (energi) dalam jumlah besar sehingga tubuh kita kekurangan pasokan glukosa.
3.  Konsumsi alkohol
Alkohol dapat mengganggu produksi glukosa di hati sehingga kadarnya akan turun.
4.  Obat obatan (Insulin)
Pada penderita Diabetes mellitus biasanya akan menggunakan terapi insulin untuk memecah glukosa menjadi energi, apabila penggunaannya berlebihan maka akan kekurangan glukosa yang akan di pecah sehingga terjadi hipoglikemia.

 Klasifikasi Hipoglikemi 
Hipoglikemi Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL) 
pada fase ini biasanya seseorang akan mengalami lemas,gemetar,dan pusing
Hipoglikemi Sedang (glukosa darah <50 dl="" mg="" span="">
pada fase ini otak sudah kekurangan pasokan gula sehingga biasanya timbul gejala sakit kepala, vertigo, gangguan konsentrasi dan penglihatan terganggu
Hipoglikemi Berat (glukosa darah <35 dl="" mg="" span="">
pada fase ini biasanya pasien sudah tidak sadarkan diri hingga kejang sehingga membutuhkan pertolongan yang segera.

PENANGANAN HIPOGLIKEMIA
Glukosa oral
Penanganan untuk hipoglikemia ringan sampai sedang dengan kondisi pasien masih baik dan sadar biasanya diberikan minuman manis seperti the manis, jus buah, air madu dll.
Glukosa intravena

Pada kasus hipoglikemia berat harus ditangani dengan segera dan cepat dengan pemberian glukosa intravena (dextrose 40%) tergantung kebutuhan sampai pasien sadarkan diri dan kadar gulanya mulai membaik.

Sabtu, 13 Agustus 2016

SIFILIS (RAJA SINGA)

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html

Sifilis  ( Raja Singa ) merupakan  penyakit  kronis dan bersifat  sistemik yang disebabkan oleh kuman Treponema  palidum menular melalui hubungan seksual atau secara transmisi vertical bisa juga melalui  produk  darah  atau transfer  jaringan  yang  telah  tercemar. Sifilis bersifat kronik, sistemik dan menyerang hampir semua alat tubuh .(Saiful, 2000)
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html

Angka kejadian sifilis  mencapai 90% dinegara-negara berkembang. World Health Organization  (WHO)  memperkirakan sebesar 12 juta kasus  baru terjadi di Afrika, Asia  Selatan,  Asia  Tenggara dan Amerika  Latin.
Indonesia sendiri merupakan Negara yang berpotensi tinggi terhadap infeksi menular seksual, berdasarkan  laporan  Survey Terpadu dan Biologis Perilaku  (STBP)  tahun 2011  Kementrian  kesehatan  RI  terjadi peningkatan  angka  kejadian  sifilis  di  tahun 2011 dibandingkan tahun 2007. Di provinsi Lampung  khususnya  di  kota  Bandar Lampung  jumlah  kasus  infeksi  menular seksual  termasuk  sifilis  tahun 2012  sebesar 3.153  kasus  dengan  penderita  wanita sebayak 2.942 kasus dan pria sebesar 419 kasus,  merupakan  jumlah  kasus  terbanyak dibanding  kota-kota  lain  di  provinsi Lampung.

TANDA DAN GEJALA SIFILIS
Gejala penyakit sifilis ini sangat beragam, biasanya penderita akan mengaluh kesakitan saat buang air kecil dan terasa panas hingga terkadang hingga mengeluarkan nanah dari kelaminnya.
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html

Tanda dan gejala penyakit sifilis (raja singa) di bagi 4 stadium
   1. Primer(  3 minggu awal )
Ulkus/luka/tukak, tidak nyeri, batasnya tegas, ada indurasi dengan pembesaran kelenjar getah bening regional (limfadenopati)  
   2. Sekunder ( 2-12minggu )
Bercak merah polimorfik biasanya di telapak tangan dan telapak khaki, lesi kulit papuloskuamosa dan mukosa, demam, kelelahan,
   3. Laten (< 1 tahun)
Pada fase ini biasanya tidak akan menimbulkan gejala   
   4. Tersier (> 1 tahun)
Pada fase ini biasanya sudah timbul  komplikasi seperti kerusakan jaringan organ, nyeri kepala, vertigo, dimensia,, ataksia, dan pupil Argyll Robertson
Gejala sifilis pada wanita biasanya akan lebih parah dikarenakan saluran kelamin wanita yang lebih pendek dari pada laki laki yang membuat kuman masuk lebih cepat ke dalam tubuh. Disamping itu daerah kewanitaan lebih lembab sehingga menjadi tempat yang cocok untuk berkembangnya bakteri  Treponema  palidum .
PENULARAN DAN PERJALANAN PENYAKIT
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.htmlhttps://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html
Kuman Treponema  palidum  akan masuk  melalui kulit  yang mengalami  abrasi atau luka seperti (hubungan sex, bersentuhan, ciuman, terkena gigitan ) dan akan masuk menuju  kelenjar  limfe, kemudian  masuk ke  dalam  pembuluh darah,  dan  akan di sebar ke  seluruh  tubuh hingga terjadi  infeksi, tetapi belum menunjukkan tanda-tanda klinis yang jelas.
setelah satu minggu terinfeksi  Treponema palidum, akan muncul lesi primer berupa  ulkus ( luka bernanah ) .  Ulkus  akan  muncul  selama satu  hingga  lima  minggu,  kemudian menghilang. Uji serologis masih akan negatif ketika ulkus  pertama  kali  muncul  dan  baru  akan reaktif  setelah  satu  sampai  empat  minggu berikutnya. Enam minggu kemudian, timbul erupsi  seluruh  tubuh  pada  sebagian  kasus sifilis  sekunder.  Jika di biarkan kuman ini akan bertahan sampai seumur hidup.

PENATALAKSANAAN SIFILIS (RAJA SINGA)
Seseorang yang diduga terinfeksi kuman ini harus melakukan tes Uji serologis sifilis pada sifilis meliputi Uji serologis  non  treponema  seperti :
  1. pemeriksaan  Rapid  Plasma  Reagen  (RPR),
  2. pemeriksaan    Venereal  Disease  Research Laboratory    (VDRL),  dan  pemeriksaan
  3. Automated  Reagin  Test  (ART)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi seberapa aktif kuman sifilis di dalam tubuh, yang akan berpengaruh dengan proses peyembuhan.
Obat sifilis dikategorikan berdasarkan tingkat keparahannya:
Sifilis primer dan sekunder :
 Benzatin benzilpenisilin, 2,4 juta IU injeksi IM (pemberian dengan dua kali injeksi ditempat berbeda).
Sifilis stadium lanjut
Benzatin benzilpenisilin,  2,4  juta IU  (total  7,2  juta    IU) injeksi  IM,  (sekali seminggu  selama  3 minggu  berturut-turut di  hari  ke  1,  8  dan 15)
Sifilis pada ibu hamil
Eritromisin, 500mg oral (4 kali sehari selama 14 hari).
Setelah pengobatan selesai pasien harus kontrol 6 bulan dan 12 bulan setelahnya untuk memastikan kuman telah mati dan mencegah re-aktivasi dari sifilis tersebut.

PENCEGAHAN SIFILIS (RAJA SINGA)

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html
    https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html


    1. Hindari sex bebas
    2.  Hindari berganti pasangan
    3. Jangan berhubungan dengan istri jika anda terinfeksi

    4.  Menggunakan kondom saat berhubungan

 https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/sifilis-raja-singa-sex-bebas.html


Selasa, 09 Agustus 2016

SKABIES (KUDIS)


Skabies (kudis) adalah  penyakit  kulit  yang disebabkan oleh tungau  Sarcoptes  scabei.  Skabies  bukan termasuk penyakit berbahaya bagi manusia tetapi sensasi rasa  gatal terutama  pada  malam  hari  merupakan  gejala  utama  yang sering mengganggu  aktivitas  penderitanya.
Faktor  resiko timbulnya penyakit antara  lain, sosial ekonomi  yang  rendah,  higiene  yang  buruk, dan  sering memakai handuk bersama.  Skabies cenderung  tinggi  pada  anak-anak  usia  sekolah,  remaja  bahkan  orang dewasa (Siregar, 2005).

Berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi penyakit skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Menurut Departemen Kesehatan RI (1987) prevalensi skabies di puskesmas di seluruh Indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6 % -12,95 % dan menduduki urutan ke tiga dari dua belas penyakit kulit tersering. Prevalensi terbanyak skabies berasal dari murid di pondok pesantren kondisinya bervariasi. (Ma’rufi et al. (2004)
 
Masa inkubasi skabies



CARA PENULARAN SKABIES
Penularan skabies sendiri bisa secara langsung maupun tidak langsung,
Penularan langsung : 1. berjabat tangan
             2. berhubungan seksual
             3. bermain bersama (anak-anak)
Penularan tidak langsung : biasanya pada pakaian, kasur, selimut,alat makan, dan handuk.


GEJALA KLINIS SKABIES
Penyakit skabies memiliki gejala yang hampir khas biasanya akan timbul :
   1. Pruritus nocturnal / gatal di malam hari , dikarenakan          aktivitas tungau ini akan meningkat pada suhu lembab          pada malam hari
   2. Menyerang lebih dari 1 orang , misalkan seseorang yang      terkena penyakit ini akan menulari orang terdekatnya            terutama keluarga
   3. Adanya gambaran terowongan di tempat yang gatal , hal       ini merupakan tanda khas pada skabies (kudis)
   4.  Pada penyakit yang lama biasanya akan timbul luka iritasi     akibat garukan dan muncul pus/ nanah , biasanya pada        sela sela jari, lipatan paha, kepala, dan leher.

PENGOBATAN SKABIES

Cara mengobati skabies (kudis) dengan menggunakan obat obatan topikal (oles) yang sudah tersedia di pasaran seperti :
  1.  Emulsi benzil-benzoas (20-25%)
Obat ini efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama  tiga hari, dioleskan keseluruh tubuh kecuali mata.
Efek samping : iritasi,  dan  kadang-kadang  makin  gatal  setelah dipakai
  2. sulfur presipitatum  4-20%
obat ini tersedia  bentuk  salep  atau  krim.  Kekurangannya  ialah  berbau  dan mengotori  pakaian  dan  kadang-kadang  menimbulkan  iritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun.
  3. Permetrin  5% ( krim )
  4. Krotamiton  10% (krim) , obat ini juga berguna untuk anti   gatal

    Selain dengan pengobatan di atas, anda harus membersihkan rumah seperti merendam air panas semua pakaian, selimut, sprei, dan juga menjemur kasur dan sofa, untuk menghindari kambuhnya penyakit.

   Bila dalam seminggu belum ada perubahan , coba konsultasikan ke dokter kulit terdekat.

PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit skabies (kudis) ini sangatlah penting untuk mengurangi penularan dan terkena kembali , cara mencegah skabies (tungau) misalnya  :
a. Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
b. Mencuci pakaian,  sprei,  sarung bantal,  selimut .
c. Mandi teratur dan menggunakan sabun
d. Hindari bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain atau keluarga .
e.  Hindari  kontak  dengan  orang-orang  atau  kain  serta  pakaian  yang dicurigai terkjangkit skabies.
f.  Menjaga kebersihan rumah .

 



Sabtu, 06 Agustus 2016

ERUPSI OBAT (ALERGI OBAT)

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/obat-alergi-obat-gatal-erupsi.html

Erupsi obat atau ( allergic drug eruption ) itu sendiri adalah reaksi alergi yang melibatkan sistem imun tubuh kita terhadap obat dan metabolitnya  reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik.Reaksi yang dapat timbul biasanya berupa ruam kemerahan di kulit, Pengelupasan kulit, bahkan sampai terjadi SJS (Stevens-Johnson syndrome ) yang berujung pada kematian. 

Menurut  hasil penelitian Chatterjee  et al.  (2006), insidens erupsi obat alergi mencapai 2,66% dari total 27.726 pasien dermatologi selama setahun. Erupsi obat alergi terjadi pada 2-3% pasien yang dirawat di rumah sakit, tetapi hanya 2% yang berakibat fatal. Insidens erupsi obat alergi pada negara berkembang berkisar antara 1% – 3%. Hampir 45% dari seluruh pasien dengan erupsi di kulit merupakan kasus erupsi obat alergi. Insidens erupsi obat alergi lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria (Nayak & Acharjya, 2008)

FAKTOR RESIKO ( Erupsi Obat )
     1.   Jenis kelamin : Wanita lebih sering terkena dari pada pria
     2. Riwayat penyakit : riwayat penyakit seperti asma memiliki                                           resiko tinggi
     3. Genetik / keturunan : pada pasien dengan riwayat orang tua                                           memiliki alergi terhadap obat , akan jauh                                          lebih besar resikonya .
     4. Bentuk obat : Beberapa jenis obat seperti antibiotika beta                                    laktam dan sulfonamida memiliki potensial untuk                               mensensitisasi tubuh.
     5. Cara penggunaan obat : obat yang diaplikasikan secara                                                   kutaneus cenderung lebih menyebabkan                                         erupsi obat, Dosis dan durasi pemberian                                         obat juga berperan dalam timbunya                                                 erupsi alergi obat.

GEJALA KLINIS 
     1. Eritema (Kemerahan)
     2. Pruritus ( Gatal ) penyebab gatal biasanya karena lepasnya            histamin di kulit akibat proses inflamasi
     3.  Demam
     4.  Urtikaria  (benjol di kulit)
     5.  Perubahan warna kulit di tempat tertentu
     6.  Vesikel ( benjolan berisi air atau nanah )
     7.  Mengelupasnya kulit
https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/obat-alergi-obat-gatal-erupsi.html
Eritema / Kemerahan


https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/obat-alergi-obat-gatal-erupsi.html
Urtikaria

https://doktertama.blogspot.co.id/2016/08/obat-alergi-obat-gatal-erupsi.html
Kulit Mengelupas



JENIS OBAT
Menurut penelitian Saha  et al  (2012), jenis-jenis obat yang paling sering menyebakan erupsi obat alergi adalah

1.  sulfonamid yaitu sekitar 17%
2.  flurokuinolon sekitar 11,3%
3.  analgesik sekitar 11,3% (Paracetamol)
4.  anti epilepsi sekitar 11,3% (As. Valproat, phenitoin)
5.  allopurinol sekitar 7,5%
6.  azitromicin sekitar 5,70%.
7.  kotrimoksazole yaitu sekitar 22,2%
8.  inflamasi non steroid sekitar 18% (Anafen, Brufen, Motrin, Nurofen, Panafen)
9.  Antibiotik ( doxycycline dan tetrasiklin )
MENANGANI ERUPSI OBAT
Pengobatan erupsi / alergi obat biasnya sedikit sulit , karena kita tidak mengetahui penyebabnya .kecuali pasien mempunyai riwayat yang jelas dan sudah melewati tes kepekaan obat.
Pengobatan alergi obat ada 2 macam diantaranya
     1. Pengobatan kausal : dengan cara menghindari obat yang dapat      menyebabkan hal tersebut , termasuk golongan yang sama
     2. Pengobatan simptomatis :
Pada kasus reaksi anafilaktik syok , pasien harus segera di tangani segera dengan pemberian epineprin ,antihistamin dan kortikosteroid. Kemudian di evaluasi tiap 15 menit sampai membaik . Setelah pasien stabil kita hanya perlu menambahkan antibiotiK, obat gatal (antihistamin), dan analgesik.
PENCEGAHAN
Apabila penyebabnya sudah di ketahui sebaiknya hindari penggunaannya, dan meminta kartu alergi pada petugas kesehatan dimana nantinya akan berguna saat pasien menjalani pengobatan di rumah sakit , sehingga dapat di cegah pajanan ulang dari obat tersebut.



HEMOROID

Hemoroid adalah suatu penyakit pelebaran atau dilatasi pembuluh darah (plexus hemoroidalis) pada dubur yang mengakibatkan iritasi dan me...